Rabu, 16 November 2011

Review Movie: Forrest Gump


Release: 1994
Stars: Tom Hanks, Robin Wright dan Gary Sinise
Director: Robert Zemeckis
Writers: Eric Roth dan Winston Groom

"Hello. Namaku Forrest. Forrest Gump", itulah yang selalu dikatakan oleh Forrest Gump (Tom Hanks) ketika memperkenalkan dirinya orang-orang yang baru dia kenal. Forrest Gump merupakan salah satu Film yang paling memberikan inspirasi yang besar buat saya pribadi. Dari awal sampai adegan terakhirnya benar-benar berkesan dan sangat menyentuh. Film yang diangkat dari novel karya Winston Groom tahun 1986 ini dengan baik diterjemahkan menjadi adegan-adegan yang sangat touching oleh Robert Zemeckis, dan tentu saja ditambah dengan peran Tom Hanks yang dengan sangat baik memerankan Forrest Gump.

Film dibuka dengan memperlihatkan sebuah bulu yang diterbangkan oleh angin kesana-kemari dan akhirnya bulu itu jatuh di sepatu Forrest Gump yang lalu mengambil bulu itu dan menyimpannya di dalam sebuah buku yang ada di dalam kopernya. Gump sendiri sedang duduk di sebuah kursi tempat biasa menunggu bus datang bersama dengan seorang wanita. Lalu mulailah Gump menceritakan kisahnya dengan mengawali dengan ucapan Mamanya mengenai hidup, "Hidup itu bagaikan Cokelat. Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan kau dapatkan". Lalu mulailah ia menceritakan kisah hidupnya yang diawali ketika dia masih kecil yang harus memakai alat bantu berjalan di kakinya karena dia tak mampu berjalan normal seperti yang lainnya, tapi Mamanya selalu meyakinkan Gump kalau dia sama seperti anak lainnya, dia tidaklah berbeda, meskipun kenyataannya adalah sebaliknya. Tapi setidaknya hal itu bisa membuat Gump lebih tenang. Gump kecil terlahir dengan IQ di bawah normal yaitu 75, sehingga dia tak diterima masuk sekolah untuk anak yang normal, namun Mamanya berjuang keras agar Gump bisa diterima di sekolah itu, hingga akhirnya Gump pun diterima.


Di hari pertama dia sekolah, dia bertemu dengan Jenny di bus sekolah. Dan mereka pun langsung menjadi sahabat bagaikan kacang polong dan wortel. Gump selalu diganggu oleh anak-anak lain, sehingga Jenny pada suatu waktu menyuruh Gump untuk lari. Gump yang waktu itu masih memakai alat bantu di kakinya berlari meskipun dengan kesusahan. Tapi dengan dorongan semangat dari Jenny, kakinya pun semakin normal hingga alat yang ada di kakinya itu perlahan hancur dan terlepas dari kakinya sehingga Gump bisa berjalan dan bahkan berlari melebihi orang normal biasa. "Aku bisa berlari seperti angin", ucap Gump ketika menceritakan kisahnya itu. Lalu persahabatan mereka pun berlanjut hingga SMA dan memunculkan perasaan cinta pada diri Gump, meskipun Jenny berpikiran bahwa Gump sebenarnya tidak tahu apa arti cinta itu.

Karena memiliki bakat dalam berlari, dia pun masuk tim Football dan membawa tim yang dia bela menjadi juara, sehingga dia pun bisa masuk kuliah dan akhirnya menjadi sarjana. lalu dia mendaftar di militer, dan sama seperti hari pertamanya sekolah dulu, di hari pertamanya di militer pun dia bertemu dengan teman baiknya di bus yang mengantarnya ke pusat pelatihan militer. Temannya itu adalah Bubba yang juga sedikit mengalami kelainan. Selama di militer, Bubba tiada hentinya membicarakan proyek masa depannya, yaitu untuk menjadi pengusaha udang, lalu mereka berdua pun sepakat untuk bekerja sama ketika mereka keluar dari militer nanti untuk mewujudkan impian Bubba, namun sayang Bubba pun terlebih dahulu gugur di perang Vietnam. Selanjutnya persahabatan Gump pun berlanjut dengan Letnan Dan, pimpinannya ketika di Vietnam yang dia selamatkan ketika peperangan, meskipun Letnan Dan sangat berkeinginan untuk gugur di perang.


Gump dan Letnan Dan pun akhirnya mengelolah bisnis udang yang pada awalnya akan dikelola oleh Gump dan Bubba, Gump ingin  menepati janjinya kepada Bubba ketika semasa di militer. Pada suatu hari ketika Gump ditinggalkan oleh Jenny (lagi...) dia pun meninggalkan rumahnya dan berlari hingga ke kota, pantai bahkan mengelilingi Amerika dan memiliki pengikut lumayan banyak yang juga menemaninya untuk berlari, namun dia melakukan hal itu tanpa alasan yang pasti. Sehingga ketika dia sudah berlari hampir tiga setengah tahun, dia tiba-tiba memutuskan untuk berhenti dan pulang meninggalkan para pengikutnya.

Banyak sekali kejadian-kejadian yang dialami oleh Gump yang sangat menginspirasi, dan betapa polosnya dia meskipun dia sudah menjadi pahlawan negara, selebriti nasional, seorang Inspirator, dia kadang-kadang tak tahu betapa pentingnya hal yang sudah dia lakukan. Hingga akhirnya dia mulai kehilangan satu per satu orang-orang yang dia sayangi. Ending Film ini pun sangat menyentuh. Tak heran 13 nominasi Academy Awards 1994 mereka dapatkan dan 6 Awards berhasil diraih oleh Film ini, mengalahkan beberapa pesaingnya seperti Pulp Fiction karya sutradara Quentin Tarantino dan juga Shawshank Redemption karya sutradara Frank darabont yang sampai sekarang masih menjadi Best Movie di Rating IMDB.

Pada awalnya peran Forrest Gump akan diperankan oleh John Travolta, akan tetapi dia menolaknya dan akhirnya peran itu didapatkan oleh Tom Hanks. Akan tetapi Travolta pun sempat mengatakan bahwa menolah peran Forrest Gump adalah salah satu keputusannya yang paling bodoh dan ia sesali selama karir perfilmannya. Salah satu pujian yang saya sematkan pada Film ini adalah bagaimana para crew berhasil menggabungkan scene Gump dengan tokoh-tokoh terkenal dunia seperti John Lennon, J.F. Kennedy hingga Elvis Presley. Bahkan ternyata gaya Elvis yang senang menggerakkan kakinya itu terinspirasi dari Gump kecil yang ketika masih memakai alat bantu di kakinya senang berjoget menggerakkan kakinya diiringi oleh nyanyian dan petikan gitar dari Elvis yang pernah menginap di rumah Gump yang memang adalah tempat persinggahan. Film pun diakhiri dengan sbuah bulu yang Gump simpan dibukunya itu terjatuh ketika dia memberikan buku itu ke Forrest Jr. hingga kemuadian bulu itu terbang kembali dengan bebas.



Overall, Forrest Gump adalah Film yang sangat layak untuk ditonton dan dikoleksi. Very Highly recommended movie. Durasi 2 jam lebih serasa masih kurang untuk Film yang sangat menginspirasi ini. banyak pelajaran yang bisa diambil dari sosok Forrest Gump. Dan yang paling berkesan tentu saja kesetiaan Gump kepada Jenny dari sejak mereka pertama bertemu, Gump selalu menunggu dan menanti Jenny untuk kembali meskipun Jenny beberapa kali meninggalkannya, dan rasa cinta Gump tehadap Jenny yang tak pernah mati meskipun Jenny selalu menolaknya. A masterpiece!!



Rate: 9/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar